Dendeng Balado ala Yu' Yati
Kemarin hepi deh, akhirnya dibeliin bokap HP baru, buat ganti hp ku yang udah dekil banget (jatuh mlulu) suka deh, jadi matching sama laptop n' camera. Meraaaahh..ehem..akhirnya si Jave dapat teman yang setimpal...hehehe... gak tau kenapa, kayaknya punya HP backup itu perlu. Padahal menurutku blackberry aja udah lengkap amat, tapi rasanya tetap perlu si nokia, just in case kalo batre bb-ku abis. So, perlu hp sejuta ummat yang chargernya bisa minjem...hehehehe... kayaknya takut banget ya terputus komunikasi, prasaan dulu gak ada hp biasa aja tuh. Anyway, abis belanja, semalam lanjut belanja ke supermarket sama Papa dan om Azmi n' Datuk Im juga. Aku jalan ke bagian daging, gatel pengen beli. Jadi ingat sama dendeng balado yu' Yati yang menurutku enaaaakk banget... aku bisa nambah-nambah kalo dia masak itu. Kadang udah makan diluar, ngeliat dendeng balado di meja, daku makan lageeee....whoaaaa......
Sebelum bicara soal dendeng balado. Tak kenalin dulu sama yu Yati...ehem... Ayu (baca : Ayuk) itu bahasa Jambi-nya kakak perempuan, karena dia lebih tua, maka aku manggilnya yu' Yati. Dia dari daerah Sekernan di Jambi yang banyak keluargaku juga di sana. Yep, somehow, yu Yati ini masih ada hubungan keluarga dengan ku (di Jambi, hubungan keluarga itu bisa berlapis-lapis, makanya keluarga besarku buanyaaaak...). Dia udah ikut denganku sejak aku pulang dari Amrik dan lanjut kuliah dan tinggal di Karawaci. Trus waktu aku lanjut lagi kuliah di Inggirs, dia balik ke ortuku dan tugasnya jadi petugas domestik di rumah Jakarta just in case kalo ortuku dateng. Karena sekarang aku yang nempati, so, bergabung lagi deh sama yu Yati. Berarti hampir 10 tahun dia ikut keluargaku. Seperti hubungan dengan asisten rumah tangga lainnya, pasti ada pait manisnya...begitu juga sama yu' Yati ini. Kadang bikin bete, tapi akhirnya pait-paitpun aku telan juga deh, soale dia sudah tau apa yang harus dia kerjakan dan gak perlu banyak ngomong lagi. Jadi kalo aku bete, cuek ajalah...Phewwww...
Tapi ada kelebihannya, dia kalo masak enak-enak (paling tidak menurutku lho). Walaupun mayoritas masakannya masakan kampung, tapi aku suka. Nah, salah satu favoriteku-ya dendeng balado ini. Pedas dan berminyak dimakan sama nasi hangat...wuhuuu... Hum...mungkin karena dendeng balado bukan dari Jambi, kita nyebutnya pun bukan dendeng, tapi sambal daging aja. Apalagi teksturnya lembut dan empuk, gak seperti dendeng yang kering dan keras. Kalo buatan yu' Yati ini rasanya agak beda, dan aku gak ngerti juga bedanya dimana. Nah, langsung deh semalam aku beli daging, selain memang lagi kepengen, biar sekalian bisa belajar bikin dendengnya. Pagi tadi, yu Yati udah ngetok kamarku ngasih pemberitahuan kalau masak sambal dagingnya akan segera dimulai...siiip deehhh...
Ternyata, setelah aku lihat sendiri, memang cara yu' Yati bikin agak beda. Dagingnya di rebus dengan santan dan bumbu yang mirip bumbu empal (karena pake ketumbar). Kalo sambelnya, basic aja, yang biasa dipake dalam bumbu dasar balado lainnya. Mungkin bisa dikatakan, bumbu rebusannya inilah yang bikin beda. Bikinnya juga cepat, gak rumit dan gampang di ingat... niiih resepnya yaaa...
DENDENG BALADO ALA YU YATI
by. Yati
Bahan :
1/2 kg daging, iris tipis lk. o,5 cm, cuci bersih.
2 cm kunyit
2 cm jahe ukuran sedang
2 siung bawang putih
1 sdm ketumbar
1 gelas santan encer (kalo kurang, tambah air lagi)
10 btr bawang merah
1 bh tomat besar (gunakan 2 kalau tomatnya berukuran kecil)
25 cabe merah buang biji (kalau mau pedas , biarkan 2-3 ada bijinya)
garam dan minyak goreng secukupnya
Caranya :
Sebelum bicara soal dendeng balado. Tak kenalin dulu sama yu Yati...ehem... Ayu (baca : Ayuk) itu bahasa Jambi-nya kakak perempuan, karena dia lebih tua, maka aku manggilnya yu' Yati. Dia dari daerah Sekernan di Jambi yang banyak keluargaku juga di sana. Yep, somehow, yu Yati ini masih ada hubungan keluarga dengan ku (di Jambi, hubungan keluarga itu bisa berlapis-lapis, makanya keluarga besarku buanyaaaak...). Dia udah ikut denganku sejak aku pulang dari Amrik dan lanjut kuliah dan tinggal di Karawaci. Trus waktu aku lanjut lagi kuliah di Inggirs, dia balik ke ortuku dan tugasnya jadi petugas domestik di rumah Jakarta just in case kalo ortuku dateng. Karena sekarang aku yang nempati, so, bergabung lagi deh sama yu Yati. Berarti hampir 10 tahun dia ikut keluargaku. Seperti hubungan dengan asisten rumah tangga lainnya, pasti ada pait manisnya...begitu juga sama yu' Yati ini. Kadang bikin bete, tapi akhirnya pait-paitpun aku telan juga deh, soale dia sudah tau apa yang harus dia kerjakan dan gak perlu banyak ngomong lagi. Jadi kalo aku bete, cuek ajalah...Phewwww...
Tapi ada kelebihannya, dia kalo masak enak-enak (paling tidak menurutku lho). Walaupun mayoritas masakannya masakan kampung, tapi aku suka. Nah, salah satu favoriteku-ya dendeng balado ini. Pedas dan berminyak dimakan sama nasi hangat...wuhuuu... Hum...mungkin karena dendeng balado bukan dari Jambi, kita nyebutnya pun bukan dendeng, tapi sambal daging aja. Apalagi teksturnya lembut dan empuk, gak seperti dendeng yang kering dan keras. Kalo buatan yu' Yati ini rasanya agak beda, dan aku gak ngerti juga bedanya dimana. Nah, langsung deh semalam aku beli daging, selain memang lagi kepengen, biar sekalian bisa belajar bikin dendengnya. Pagi tadi, yu Yati udah ngetok kamarku ngasih pemberitahuan kalau masak sambal dagingnya akan segera dimulai...siiip deehhh...
Ternyata, setelah aku lihat sendiri, memang cara yu' Yati bikin agak beda. Dagingnya di rebus dengan santan dan bumbu yang mirip bumbu empal (karena pake ketumbar). Kalo sambelnya, basic aja, yang biasa dipake dalam bumbu dasar balado lainnya. Mungkin bisa dikatakan, bumbu rebusannya inilah yang bikin beda. Bikinnya juga cepat, gak rumit dan gampang di ingat... niiih resepnya yaaa...
DENDENG BALADO ALA YU YATI
by. Yati
Bahan :
1/2 kg daging, iris tipis lk. o,5 cm, cuci bersih.
2 cm kunyit
2 cm jahe ukuran sedang
2 siung bawang putih
1 sdm ketumbar
1 gelas santan encer (kalo kurang, tambah air lagi)
10 btr bawang merah
1 bh tomat besar (gunakan 2 kalau tomatnya berukuran kecil)
25 cabe merah buang biji (kalau mau pedas , biarkan 2-3 ada bijinya)
garam dan minyak goreng secukupnya
Caranya :
- Giling halus kunyit, jahe, ketumbar, dan bawang putih, campur dengan santan, aduk rata. Masukkan kedalam panci bersama daging. Panaskan hingga santan mengering (sesekali boleh diaduk-aduk).
- Setelah mengering, angkat, pukul-pukul dengan ulekan (secukupnya saja, jangan sampai hancur). Goreng dengan minyak agak panas, kalau ingin garing, goreng lebih lama. Tapi aku lebih suka kalo dagingnya lembut dan empuk. Sisihkan.
- Giling kasar cabe, bawang merah (boleh juga diiris terpisah), tomat, garam (secukupnya dulu, nanti kalau kurang, boleh ditambah).
- Panaskan beberapa sendok makan minyak sayur di wajan, setelah panas, masukan campuran cabe, biarkan hingga cabe kelihatan merah dan mengkilap, cicipi, tambah garam bila perlu, lalu masukkan daging, aduk-aduk hingga rata. Angkat. Sajikan.
PS : Kalo suka, beri perasan jeruk nipis, aduk rata, sebelum di sajikan...
0 comments:
Post a Comment